It's Crazy
Part 3
'And when you smile...' Bunyi hp gue memecah keheningan.
'Ella (work) Calling' Tulisan di layar hp gue. Gue angkat dan...
...Hallo ini Ike?... suara Ella dari seberang
...Iya, emang kenapa La malem-malem telpon?...
...Eh anu, seriusan lo ngundang gue ke pesta lo?...
...Iya lah serius, emang kenapa? Besok lo dijemput supir gue. Siap-siap aja...
...Gue sungkan Ik, temen-temen lo kan 'berada' semua...
...Elah lo minder? Udah nggak usah khawatir sama gue pasti beres...
...Nggak usah Ik...
...Lo tau nggak gue bakalan marah kalo ada orang yang nggak nerima ajakan gue...
...Loh, jangan gitu dong Ik...
...Yaudah besok pulang sekolah gue jemput lo sama Bio...
...Tapi Ik...
...Nggak ada tapi-tapian oke? Daa sampe ketemu besok...
Gue matiin tuh teleponnya, gue mau kasih surprise buat Ella.
skip---
Seperti biasa hari-hari gue laluin bareng Bio. Ada yang special dihari ini, pulang sekolah gue suruh Bio nganterin gue beli pernak-pernik buat pesta. Rencananya sih pesta topeng. Dan gue ngajak Ella juga.
"Elah Ik ngapain lo ngajak si Ella?"
"Udah biarin aja kasian dia.." gue bisik-bisik sambil jalan di mall.
"Emm Ik sebenernya kita mau kemana sih?" tanya Ella.
"Udah lo ngikut aja.."
Yap rencananya gue mau beli keperluan pesta sama gaun buat Ella, Bio juga dan pas pesta nanti kita samaan. Biar couple gitu.
Gue berhenti disalah satu toko pernah pernik pesta. Selesai belanja gue langsung menuju butik.
Tak lama kemudian. Kita sampe di butik yang dimaksud, yap O'Ryza butik punya temen mama gue.
"Eh kamu Ik, mau apa kemari?" tanya tante Ryza.
"Ini tante kita mau cari gaun buat pesta aku nanti malem."
"Ohh gitu, oiya kamu sekaarang ulang tahun kan? selamat ya wish u all the best..
"Makasih tante.."
"Sini tante tunjukin"
"Kamu milih aja La gaun yang kamu suka.."
"Hah, udah Ik nggak usah makasih..."
"Udah lo terima aja, gue yang bayar kok.."
"Iya tapi-" gue potong pembicaraan Ella
"Ssst pilih aja, atau gue bakal marah sama lo.."
"Tapi-"
"Udah turutin aja napa?!" sela Bio ketus.
"Iya deh.."
"Mba tolong bawain tux yang cocok buat temen saya... Dan gaun yang serasi ya mba.."
"Iya, tunggu sebentar.."
"Udah La?"
"Udah nih, cocok nggak buat gue?"
"Waaw Ella, lo cantik banget pake gaun itu.." kata gue. Dan gue liat Bio nggak kedip sedikitpun melihat Ella.
"Ellah, ada yang terkesima nih.."
"Eh apaan sih, ng..gak nggak..." Bio segera tersadar.
"Gue ini aja Ik, udah cocok kok.."
"Oo yaudah, mba bungkus ini ya.." gue panggil pegawai disitu.
"Sudah.."
"Nanti sekalian sama yang dua lagi ya mba.."
"Iya.."
Tak lama kemudian datang seorang pegawai yang tadi gue suruh bawa gaun yang cocok sama tuxedo-nya.
"Ini mba, mas silahkan dicoba dulu.."
"Bentar ya La..." gue menuju ke ruang ganti, Ella cuma ngangguk.
"Gimana Yo? pantes nggak?" Gue ketawa sendiri waktu Bio ngeliat gue sampe segitu parahnya. "Lebay lo ah.."
"Gila, cantik banget lo Ik pake gaun itu... Tambah suka gue sama lo.." kata Bio sambil geleng-geleng kepala.
"Ah, apa lo suka sama gue? Beneran??"
"Ih apaan sih.. Udah nggak usah dibahas, gimana nih penampilan gue?"
"Keren kok..." sela Ella.
"Hah?!" Bio kaget.
"Sorry.." Ella menunduk.
"Ciee... cie... Jas lo lenganya kepanjangan tuh.. minta yang lain sama mba-nya sana."
"Iya iya.." Bio pergi mbenerin jasnya yang kegedean.
"La lo suka ya sama Bio?"
"Eh.. Ng..gak kok. Lo kan pacarnya Bio.."
"Haduh gue itu sama Bio sahabatan dari kecil, dan rasanya kaya ada ikatan batin gitu."
"Oh sahabatan, tapi kok sampek, sorry ya.. ciuman?"
"Oh itu, emang kalo Bio lagi marah biar tenang harus digituin, peluk, cium apalah pokoknya yang gitu-gitu. Tapi nggak sampe kelewat bates dong."
"Umm.."
skip---
Udah selesai semua tinggal ngehias rumah gue yang masih polos. Pesta dilaksanain malem, mumpung ini masih sore gue suruh pembantu-penbantu gue nyiapin halaman belakang.
Jam 07.00, hampir semua tamu undangan udah dateng kecuali Vian sama Ella.
'tik tok tik tok tamu yang ditunggu datang udah nyampe. Dan herannya gue liat si Ella dateng bareng Vian.
"Loh kalian kok bisa barengan sih?" gue bingung
"Ini, tadi gue liat Ella jalan sendirian pake gaun dijalan, terus gue samperin ternyata tujuannya sama yaudah gue bawa kesini aja..."
"Kalian udah saling kenal?"
"Ya iyalah kenal dia temen gue dari kecil.."
"Oh gitu.."
"Dan sebenernya gue juga suka sama dia Ik, boleh kan nanti gue numpang acara lo buat nembak dia? pliiiss.." bisik Vian.
"Okedeh..."
"Makasih Ike, makasih.."
Acara dimulai, semuanya pake topeng. Pertama adalah sesi pemotongan kue, dan yang pertama untuk orang special. Potongan kue pertama gue kasih ke Bio, dia membalas pake ciuman singkat di hidung gue. Aneh ya kenapa hidung? Bukan kening, pipi, atau bibir coba? *lupakan Terus kita semua dansa dideket kolam renang, yap cukup sempurna seperti yang gue harapkan. Gue dansa sama Bio, dan Vian dansa sama Ella.
"Em.. Ike?"
"Iya?"
"Lo, emm gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta lo lebih dari sekedar sahabat.. Gue boleh jadi pacar lo? kalo gini kan kesannya nggak posesif, dan lo bukan barang yang harus menerima semua ajakan orang.."
"Hah seriusan lo?"
"Dua rius malah.. Gue boleh jadi pacar lo?" sebenernya gue juga suka sama Bio tapi nggak tau ngungkapinnya gimana soalnya kita udah sahabatan sejak kecil takut malah ngerusak persahabatan kita.
"Emm boleh. Dan kalo boleh jujur gue juga suka sama lo lebih dari sahabat."
Gue dapet pelukan hangat dari Bio, rasanya gue kaya jadi penganten semalem. Gaunnya samaan sama tux-nya Bio, dansa bareng pula. Beuh mamaaaa.. mimpi apa gue semalem...
"Sorry Ik gue nggak biasa ngasih apa-apa ke elo"
"Enggak masalah, ini aja udah lebih dari cukup buat gue, tapi ada yang kurang.."
"Apaan?"
"Kissnya mana??"
"Ike masa iya disini, nunggu pestanya selesai napa?"
"Heehee lupa.."
"Hhh.. mulai deh.."
"Iya.. maaf sayaang.."
"Apaan aku nggak denger tuh."
"Uuuh Bio.."
"Apaan aku nggak denger?"
"Iya.. maaf sayangku cintaku.."
"Nah gitu kan enak, jangan sekarang manggilnya aku-kamu atau nggak sayang-sayang ya?"
"Iye deeh."
skip---
Pesta udah selesai, sekaran gue ada dikamar bareng Bio, Vian, dan Ella. Lagi ngerumpi bersama. Maklum kan pasangan baru ceritanya..
"Yan gimana nih peje-nya loooo.."
"Iya tenang aja.. nanti juga kebagian kok iya ngga Hon?" kata Vian sambil ngerangkul Ella.
"Iya deh apa mau Bee aja.."
"Ellah sekarang manggilnya Honey Bee-an segala.."
"Kalo kamu mau kita juga bisa kok?" sahut Bio sambil melingkarkan tangannya di pinggang gue.
"Nggak usah Yang manggilnya biasa aja tapi hubungannya yang istimewa.. Oke.."
"Setuju sayaaang.." Bio mendaratkan ciuman di pipi kanan gue.
"Eh by the way gue mau pulang dulu, udah malem nih kasian Ella.."
"Oo yaudah.. Pulang aja nggak papa kok.." gue sambil buka pintu kamar.
"Lo nggak pulang Yo?" tanya Ella.
"Gue nginep.." jawab Bio cuek.
"Ohh.. hah nginep?!" mata Ella terbelalak. Kita bertiga cuma ketawa liat ekspresi Ella.
"Udah biasa kali Bee mereka berdua tidur sekamar..."
"Enak aja lo..."
"Tapi bener kan??" ledek Ivan
"Iya, emang kenapa? satu ranjang malah. Pengen? tuh sama Ella.." jawab Bio ketus.
"HAH, Beneran kalian tidur satu ranjang?" Ella kaget.
"Udah-udah malah bahas yang enggak-enggak. Katanya mau cepet-cepet pulang?"
"Iya deh kita pulang dulu ya Yo, Ik.. Daa.."
"Hufft akhirnya selesai juga, tinggal kita berdua..." gue duduk di masterbed.
"Hhh sayang mau ganti baju dulu apa langsung pulang?" tanya gue
"Hhh nginep sini aja deh, udah ngantuk nih. Kalo ada apa-apa dijalan gimana?"
"Ohh yaudah cepetan ganti gih bajunya ada dilemari. Aku mau ganti piyama dulu."
"Iyaa sayang.."
Beberapa menit kemudian. Gue keluar dari kamar mandi, dan apa pemandangan yang gue liat. Oh Nooo.. Bio cuma pake boxer, jadi ya half-naked gitu... gue tutup mata gue pake tangan.
"Udah beluum...?"
"Udah"
"Kok kamu tadi belum selesai gantinya sih?"
"Yah soalnya baju aku yang disini itu kebanyakan buat pergi semua.. Nggak ada piyama, yaudah aku peke ini aja.."
"Ohh yaudah, besok kan kita masuk sekolah, tidur gih. Bangun pagi-pagi biar nggak telat lagi. Kamu tidur dimana?"
"Disini aja.."
"Disofa apa-" belum sempet gue ngomong. Eh nih bibir udah disamber aja...
"Sama kamu... Disitu..." kata Bio sambil nunjuk masterbed.
Gue melangkah menuju masterbed gue, sama Bio yang melingkarkan tangannya di pinggang gue. segera kita ambil posisi tidur berhadapan.
"Bio..."
"Hmm"
"I love you..." Gue nyium Bio tepata dibibir sexy-nya itu. Lama hingga akhirnya jadi liar, sebenernya gue tau kalo kelamaan ciuman sama Bio dia jadinya begini. Tapi kali ini gue nggak bisa berkutik... Bio terlalu kuat, jadi sekuat apapun gue coba berhenti tetep nggak bisa.
"Bioooo..!" gue teriak mencoba melepaskan ciuman itu.
Bio diem dan berhenti sebentar mengambil nafas, terus kali ini malah gue yang mulai duluan. Eh udah dari tadi ding...
Bio mulai memainkan tangannya, taulah..
Skip---
Pagi-pagi gue bangun tanpa ingatan dari alarm, gue liat Bio meneguk segelas susu yang dibawanya di depan teras kamar gue. Setelah dia liat gue bangun..
"Maaf" kata pertama yang diucapin Bio ke gue.
Gue cuma bisa tersenyum, toh itu juga bukan sepenuhnya kesalahan dia.
"Udah hampir siang, yuk siap-siap berangkat kesekolah.."
Bio cuma tersenyum dan bilang "Aku siap tanggung jawab atas tadi malam.."
"Hhhh.. udah terlanjur mau gimana lagi? Semoga enggak 'kejadian'. Lagian tadi malem kita tau bates kan.. Jadi nggak usah khawatir.."
"Kamu dulu apa aku dulu yang mandi?"
"Aku dulu deh, kan cewek mandinya lama..."
"Iya deh.." satu ciuman singkat dihidung gue mendarat.
"Kenapa sih kalo nyium dihidung?"
"Itu tandanya sayang.."
"Kalo gitu-" ciuman singkat dibibir Bio. "Itu tandanya cinta.."
Bio cuma senyum.
skip---
-Diruang makan-
"Bio, Ike... Kami sepakat untuk menjodohkan kalian berdua.."
"Haaa!"
-Masih, Gaje...
ReplyDelete-Typo
-Agak frontal sih.
Thank reader, visitor, lovers, haters...