It's Crazy
Part 2
"Waaaaa! Ini jam berapa?!"
Gue langsung bangun dari tempat tidur, lari kekamar mandi eh taunya malah kejedot tembok. Sialan emang.
"Aduuuuuuh...! Nih siapa lagi yang mindahin tembok!"
"Lo itu apa-apaan sih Ke, orang masih pagi juga udah ribut ndiri..."
"Lo tau nggak ini jam berapa?!"
"Emang jam berapa?" kata Bio sambil ngucek-ngucek mata.
"Liat noh, JAM SETENGAH TUJUH..!"
"Whaat..! Lo kok nggak bangunin gue sih Ik..?!"
"Elaah, lo tau sendiri gue bangunnya juga kesiangan. Lupa gue pasang alarm."
"Terus kalo udah gini gimana?"
"Ya buruan mandi lah!"
"Lo dulu apa gue dulu?"
"Gue dulu..!"
"Iya deh cepetang neng..!"
"Lah iyaa iyaa."
skip---
"Mama, papa Ike berangkat dulu ya.."
"Loh eh sarapan dulu.."
"Iya dijalan.. Daa mama daa papa.."
Gue comot tuh roti isi di meja, udah kebiasaan gue sih.
"Ikee..! Tungguin gue!"
"Loh Bio, kamu nginep disini toh?"
"Eh om, tante.. Iya tadi malem Bio nginep sini.. Kita berangkat dulu ya om, tante.."
"Nggak sarapan dulu?"
"Iya dijalan aja tante.." Bio langsung ambil roti isi yang ada di meja makan. Papa mama gue cuma geleng-geleng aja.
"Kamu naik apa emang?"
"Bawa mobil kok om.. Ike mana?"
"Udah didepan tuh."
"Yaudah om Bio berangkat.. Daa om, daa tante."
skip---
"Udah lama nunggunya?"
"Udah ayook cepetan, mana motor lo?"
"Bawa mobil gue.. ayok masuk."
Tanpa basa-basi gue masuk SUV Bio.
"Lo makan dijalan?"
"Iya, lo juga?"
"Heheh, laper gue.."
"Yaudah cabooot..!"
"Here we goo.."
skip---
-Dikelas-
"Lo nggak ada yang kelupaan lagi kan?"
"Eh.. bentar..." Langsung deh gue check isi tas gue.
"Udah nggak ada kok Yo.."
"Emm.. untung tadi kita nggak telat.."
"Iya Yo, untung aja ya. Eh tapi kayak ada yang aneh gitu deh. Masa jam segini belum bel juga?"
"Iya nih udah jam tujuh lima belas nih.."
-Tonenoneng.. tonenoneng..
Pengumuman, ditujukan kepada semua siswa. Dikarenakan adanya rapat mendadak di Diknas, kalian akan dipulangkan. Jadi untuk hari ini kalian pulang pagi. Dan utuk besok dan seterusnya masuk seperti biasa, Terimakasih.
"Yeeee.." teriak semua siswa kompak. Berasa kaya demo sekolah gue.
"Yo pulang yuk?"
"Ah males gue.."
"Tumben lo males, yaudah jalan-jalan aja ye? Kali ini gue yang traktir."
"Males, paling juga lo ngajaknya ke taman depan sekolahan terus traktir gue es degan kan? Ogah gue.."
"Eh ngledek lo, Mc D apa Pizza hut gitu gimana?"
"Tumben.."
"Mau nggak? sebelum gue berubah pikiran nih.."
"Eh iya-iya mau, nanti kita main games ya.. Tapi ganti baju dulu, masa anak sekolah pagi-pagi udah kelayapan. Disangka yang nggak-nggak bisa berabe urusannya.."
"Oke.. Lo ganti dirumah gue aja ya.. Sebagian baju lo kan ada di gue.."
"Iya deh iya, lagian gue juga males pulang.."
skip---
-Diperjalanan-
"Kita ke pizza hut aja ya.. Lo mau kan? ntar sekalian main sama mau cari film gue..."
"Okedeh terserah lo..."
*Ciiiit bruukkk
"Gila tuh orang! Jalan nggak ati-ati, mau cari mati apa?!" Bio marah sejadi-jadinya. Dia turun dari mobil menghampiri orang yang tadi dia tabrak.
"Udah, liat aja.. Turun Yo.."
"Hem.."
Kita berdua turun, gue liat ada perempuan yang jatuh didepan SUV Bio.
"EH LO KALO NYEBRANG PAKE MATA DONG!" Bio emosi.
"Bio?! Udah.."
"Aduhh sakit.." rintih cewek yang ditabrak tadi.
"Eh lo nggak papa?" tanya gue khawatir.
"Nggak, gue bisa sendiri kok!"
"YEE NGGAK USAH NYOLOT LAGI"
"Auuch.."
"Tuh kan nggak usah sok jagoan deh lo.. Udah cepetan masuk mobil gue anter lo berobat.. Bio bantu dia berdiri.."
"Enak aja ogah gue.."
"Yaudah, lo buka pintu mobilnya aja, biar gue yang bantu dia.."
Hufft.. Bio Bio.. Dari dulu nggak pernah berubah. Sekali dia marah sama orang, bakalan susah deh maafinnya. Jadi harus ekstra sabar ngadepin nih kucrut, kalo yang belum kenal dia. Bisa mati berdiri deh..
"Udah lo duduk aja, kita anter ke rumah sakit.."
"Makasih sebelumnya.."
"Orang dia yang salah kenapa kita yang harus keluar uang? Harusnya kita dong yang minta ganti rugi.." gerutu Bio.
"Udah lah Yo... Apa salahnya sih membantu?"
"Tapi kan-" belum sempet Bio ngomong gue udah nyosor tuh kebibir sexy-nya. Bio cuma bisa diem.
"Udahkan, ayok kita kerumah sakit." Bio cuma ngangguk-ngangguk.
"Emm sorry ya atas pemandangan yang kurang sopan tadi.. Ngomong-ngomong nama lo siapa?"
"Nggak papa kok, nama gue Ella.."
"Oh Ella toh.. gue Ike die Bio. Lo anak mana?"
"SMA Budi Dharma.."
"Kalian sendiri? udah kuliah?"
"Oh belum, kita masih SMA kok.."
"SMA Mana?"
"SMA Harapan Bangsa" jawab gue.
"Oh.. Pantesan.." dia ngangguk-ngangguk nggak jelas.
"Maksudlo?!" celetuk Bio
"Anak orang kaya semua, sifatnya juga rada-"
"Rada apa? Udah untung ditolongin, mau cari mati lo."
"Hus, Bio ngomong apa lo barusan?" gue dengan tatapan sinis.
"Eh nggak-nggak, lagian dia juga sih yang mulai. Dasar cewek rese..!"
Ella cuma menunduk. Mungkin dia takut sama Bio.
"Udah nggak usah marah-marah, udah dapet jatah juga.. Sorry ya La temen gue emang suka begitu.."
"Hah ng..ngga papa kok. Temen? tapi kok sampe..."
"Ciuman maksud lo?" Bio masih ketus
"Eh ng.. Iya.."
"Biasa aja kali!"
skip---
"Udah sampek lo sama dia aja keluarnya, males gue.. Gue nunggu dimobil aja."
"Heem yaudah, gue sama Ella masuk dulu."
"Cepetan.."
"Iya bawel.."
-Di klinik rumah sakit-
"Gimana dok?"
"Dia nggak papa cuma karena benturan yang agak keras dia jadi terkilir. Dua tiga hari lagi juga sembuh..."
"Oh yaudah dok makasih."
"Iya sama-sama"
"La, lo gimana tadi?"
"Ng.. udah agak baikan, tadi dikasih obat penghilang rasa sakit, ini resepnya.." kata Ella sambil ngasih resep buat ditebus.
"Lo tunggu disini bentar ya.." Ella cuma ngangguk.
Beberapa menit kemudian
"Udah, yuk pulang.."
"Iya makasih jadi ngerepotin.."
"Ah enggak kok. Biasa aja lagi.."
-Dimobil-
"Gimana?" tanya Bio.
"Ella nggak papa kok cuma terkilir.."
"Yaelah gitu doang?" masih dengan nada ketusnya."
"Udah ayok pulang..."
"Yah nggak jadi ke pizza hut dong, nggak jadi main game dong, nggak jadi beli film dong.."
"Lo itu udah gede masih kaya anak kecil aja, kita anter Ella pulang baru jalan-jalan."
"Hem iya.."
"Rumah lo sebelah mana La?"
"Belakang masjid, ditempat lo nabrak gue tadi."
"Ohh, yaudah kita kesana"
Tak lama kemudian...
"Ini rumah lo?" Gue kaget, ternyata dia tinggak dirumah petak yang mungkin gedenya sekamar gue... Omaygat!
"Iya, mau mampir dulu?"
"Eh.. Ng..gak usah La ntar keburu sore si Bio ngambek lagi.."
"Oh yaudah, kapan-kapan main kesini ya.."
"Gue boleh minta nomor hp lo?"
"Boleh, 0875675xxxxx"
"Udah.. Thank ya, lo juga kapan-kapan main kerumah gue. Telfon or sms gue aja nanti gue jemput, nih kartu nama gue."
"Makasih Ik, makasih Yo.."
"Iya sama-sama.. Daa"
"Daa.."
-Di pizza hut-
"Lo ngapain sih pake minta nomor hp-nya segala?"
"Emang nggak boleh?"
"Oh nggak, boleh kok.."
"Yaudah kalo gitu.."
"Ngomong-ngomong besok kan lo ulang tahun. Mau dirayain gimana? pasti besar-besaran dong ya... kan 'Sweet Seventeen'..." Bio sambil melakukan penekanan.
"Kali ini biasa aja kok kayanya. Palingan taman belakang rumah gue sulap jadi area party, udah gitu aja.."
"O" Bio mengangguk
"Udah nih, cari film yuk?"
"Ayok.."
-Ditoko VCD-
"Mau film apa?"
"Film yang romantis ada nggak ya?"
"Nih Ik gue udah nemu..."
"Apaan?"
"Rain.."
"Coba liat.. gila covernya frontal banget bro.."
Gue liat dicover-nya aja udah frontal gitu, apalagi dalemnya entar. Udah gila apa ya si Bio.
"Udah ini aja.." Bio main nyelonong ke kasir aja. Kalo udah gini pasrah deh gue...
"Berapa mba?" tanya Bio.. "Nih" Bio mengeluarkan credit card-nya
"Terimakasih. Selamat berkunjung lagi.."
Bio main melengos aja, langsung deh tu dia nggandeng gue ke tempat parkiran.
"Lo nggak mau main dulu apa?"
"Nggak lagi gak mood gue.. Pulang terus nonton film dirumah lo.."
"Oke deh.."
skip---
Di home theater rumah Ike.
"Ik film-nya kok jadi sedih gini ya.."
"Au.. lo kan yang milih.. emang nggap baca sinopsisnya apa?"
"Nggak hehehe..."
"Dasar lo.."
"Biarin wlek.. :p"
Gue cubit deh lengannya si kucrut Bio.
"Lariiiii...."
"Awas lo ya ampe kena gue cium ampe minta ampun lo.."
"Kejar aja kalo bisa.. wlek :p"
"Ikeeeeeeee.."
Gue lari sekenceng-kencengnya sampe ngumpet dipojokan kamar gue. Dan gilanya tuh kucrut nemuin gue. Duh mampus deh gue. Gue tepuk jidat gue sekeras-kerasnya.
"Nah loh, ketemu.."
"Eh.. eh.. Bio sorry yo gue minta maaf..."
"Nggak bisa lo harus tanggung jawab."
"Tanggung jawab apaan?"
"Tadi waktu lo nolongin si Ella lo nyium gue, tanggung jawab lo... Trus waktu gue ngejar lo kan gue bilang kalo kena mau nyium lo sampe minta ampun gimana tuh.."
"Oh iya lupa gue, ada tugas.. iya tugas..." gue mengalihkan perhatian, tapi tangan Bio menghalangi. Aduh mamaaaaa..! Tolongin Ike...
"Alesan lo, pokoknya lo harus tanggung jawab.."
"Hhhh.." gue menghela nafas panjang.
Deg____ jantung gue serasa mau copot. Bio makin deket, duh.. gimana nih. Yang tadi itu gue berusaha nenangin dia biar nggak emosi..
*cups sesuatu yang lembut dan basah mendarat tepat dibibir gue, walnya gue menolak. tapi semakin gue menolah semakin Bio memperdalam ciumannya. Dan akhirnya gue membalas ciumannya itu. gue lingkarkan tangan gue di leher Bio, sama, dia juga memegang pinggang gue.
*Bruukk tanpa gue sadari Bio menggiring gue sampe ke tempat tidur. Kita seperti melayang. Segera gue sadar ketika Bio mulai berubah jadi ciuman liar, dan berusaha untuk 'berbuat'.
Gue mendorong Bio, tapi nihil. Gue nggak cukup kuat dibandingin dia. Gue tarik bajunya, gue cubit pinggangnya. Sepertinya Bio kesakitan terus berhenti.
"Hosh.. hosh.. Cukup Bio, gue nggak mau sampe kelewat batas." Gue masih berusaha menstabilkan nafas.
"Hhhh... Untung kamu ngebatasin. Kalo nggak udah 'accident' tadi tuh... Sorry Ike, gue nggak bermaksud."
"Udah lupain aja, yang penting kita kan udah menggagalkannya. Gila, jadi kebawa suasana gue tadi.."
"Hahaha.. Udah gini masih bisa bercanda lo Ik..."
"Ike.. gue pulang dulu ya.. Pestanya janga lupa ya..?"
"Oke nanti sore gue kasih undangannya.."
"Oke.. Daa."
"Daa.."
No comments:
Post a Comment