Kamu,
dulu kau pernah ada dipikiranku, dihatiku, bahkan disetiap jengkal kehidupanku.
Mesti aku tahu kau takkan jadi milikku. Ku tulis ini, ku rasakan perasaan ini,
kulakukan semua ini. Untuk menyadarkanmu. Kita yang memang tak mungkin bersama.
Kau lihat? Aku dan dia berbeda, sangatlah beda. Tapi kami bisa mengisi
kekurangan kami dengan semua kelebihan yang ada. Mungkin kau tidak, karena kau
lebih memilih seseorang yang layak bersamamu, yang sama sepertimu, yang bisa
mengertimu.
Biarkan
perasaan ini aku yang tahu. Jadi pengagum rahasiamupun tak apa. Rahasia?
Mungkin tak lagi, sekarang kau bisa menerka-nerka apa yang terjadi padaku
bukan? Maaf, bukan hanya kau. Tapi “kalian”. Sulit rasanya meninggalkan setiap
kenanganku bersama kalian berdua. Aku berkorban demi kalian, sahabatku. Jangan
sia-siakan semua ini.
Kamu,
kau sudah pilih dirinya. Jangan sakiti hatinya, jaga perasaan yang dia berikan
padamu, jangan hanya beri dia sebuah harapan kosong. Jangan kau perlakukan dia
sepertiku, tak mungkin juga. Terlihat jelas. Dari perlakuanmu, cara bicaramu,
bahkan pesan yang kau kirimkan padaku.
Ku
coba menutupi perasaan ini, dan tak akan mungkin juga. Sepandai-pandainya tupai
melompat pasti akan jatuh juga” pepatah itu yang sekarang berlaku padaku. Mungkin ini saat yang tidak tepat, tapi apa
dayaku. Aku hanya seorang gadis yang mencintai laki-laki yang tak mungkin
membalasku dengan perasaan yang sama. Tak mungkin juga karena dia mencintai
sahabatku tersayang.
Ah,
sudahlah. Tak semua bisa aku nyatakan dalam tulisan ini. Setidaknya kalian tahu
apa maksudku dan coba mengerti ini. Aku juga ingin disayang, sama seperti
kalian menyayangi cinta kalian masing-masing. Kuharap setelah ini kau tak
semakin menjauh dariku.. :’)